Kamis, 10 November 2011

0 kura-kura aneh

Dua ekor kura-kura aneh lahir dalam kondisi tak biasa, dempet. Cangkang bawah dua kura-kura itu saling menempel satu sama lain.

Kini, pemiliknya, Todd Ray sedang pusing, mencoba memutuskan nasib dua hewan itu, dipisah atau tetap dibiarkan menyatu.

Ray, yang diyakini memiliki koleksi hewan berkepala dua terbesar dunia mengaku ia mendapat kura-kura itu dari seorang pria asal Kalifornia. Pria tersebut khawatir karena binatang peliharaannya makin lama makin lesu dan tidak bisa bergerak.

0 Nama Mereka Diabadikan di Negeri Orang...

Bukan hanya harum di negerinya sendiri, nama para pahlawan ini juga terdengar hingga ke negeri orang. Sebut saja RA Kartini, nama pahlawan wanita dari Jepara ini diabadikan sebagai nama jalan di Negeri Kincir Angin, Belanda.
Beberapa kota di Belanda, yakni Utrecht, Venlo, Amsterdam,dan Haarlem, menamai jalannya dengan Kartini Straat (Jalan Kartini). Di Utrecht, Jalan Kartini terletak di kawasan permukiman kalangan menengah yang tenang dan bertata kota baik. Jalan Kartini di sana merupakan jalan utama yang lebih lebar dibanding jalan dengan nama tokoh perjuangan lainnya, seperti Augusto Sandino, Steve Biko, Che Guevara, dan Agostinho Neto. Bentuknya menyerupai huruf U.
Adapun Jalan Kartini di kota Venlo, Belanda selatan, berbentuk seperti huruf O di kawasan Hagerhof, dan berdekatan dengan nama jalan pahlawan wanita lainnya, seperti Anne Frank dan Mathilde Wibaut.
Ibu kota Belanda, Amsterdam, juga mengabadikan nama pejuang emansipasi wanita itu sebagai nama jalan. Di wilayah Amsterdam, Zuidoost atau yang dikenal dengan Bijlmer, terdapat jalan yang dinamai dengan nama lengkap Kartini, yakni Jalan Raden Adjeng Kartini. Jalan itu berdekatan dengan jalan bernama pahlawan wanita dunia, seperti Rosa Luxemburg, Nilda Pinto, dan Isabella Richaards.
Sementara di Harleem, Jalan Kartini berdekatan dengan jalan pahlawan lainnya, yakni Jalan Mohammed Hatta, Sutan Sjahrir, dan menembus ke Jalan Chris Soumokil (presiden kedua Republik Maluku Selatan).
Digunakannya nama Kartini di Belanda bukan tanpa sebab. Kartini yang pernah bersekolah di Europese Lagere School itu fasih berbahasa Belanda dan kerap bertulis surat dengan kawan-kawannya di Belanda, seperti Rosa Abendanon.
Kartini juga tertarik dengan kemajuan berpikir perempuan di Eropa. Dari buku yang dibacanya, Kartini menyadari betapa perempuan Indonesia saat itu berada di stasus sosial yang rendah. Ia pun mulai menuliskan hal-hal terkait emansipasi wanita dan mengirimkan tulisan-tulisannya itu ke majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan wanita Belanda bernama De Hollandsche Lelie.
Perlahan-lahan, tulisan-tulisan Kartini dan surat-suratnya berhasil menarik perhatian masyarakat Belanda dan mengubah pandangan masyarakat di sana terhadap wanita pribumi di Jawa.
Nama pahlawan yang diabadikan sebagai nama jalan di luar negeri bukan hanya Kartini. Nama presiden pertama Indonesia, Soekarno, juga abadi sebagai nama jalan di Maroko.

0 Izin Presiden Seharusnya Tak Diperlukan

Permintaan izin kepada Presiden oleh penyidik Kepolisian Negara RI, untuk menyelidiki dan menyidik kasus dugaan korupsi yang melibatkan pejabat pemerintah daerah, sebaiknya tidak diperlukan.
Permintaan izin kepada presiden itu dinilai dapat menyita waktu, atau menghambat proses penyelidikan dan penyidikan kasus-kasus korupsi.
Demikian disampaikan Kepala Divisi Humas Kepolisian Negara RI (Polri) Inspektur, Jenderal (Irjen) Saud Usman Nasution, di Jakarta, Kamis (10/11/2011). "Kami maunya seperti itu," kata Saud, ketika ditanya apakah ketentuan mengenai permintaan izin kepada presiden itu perlu direvisi.
Menurut Saud, dalam Undang-undang (UU) Nomor 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah, ada ketentuan bahwa penyidik perlu meminta izin tertulis kepada Presiden, dalam menyelidiki dan menyidik kepala daerah atau wakil kepala daerah. "Ini yang membuat proses lama," katanya.
Selain itu, menurut Saud, hal lain yang kurang mendukung kinerja Polri menangani kasus-kasus korupsi adalah anggaran penanganan kasus yang masih keci. Secara rata-rata, anggaran penanganan satu kasus atau perkara korupsi di Polri sekitar Rp 37 juta per kasus atau perkara.
"Anggaran penanganan kasus korupsi di Polri sekitar Rp 37 juta per kasus," kata Saud.
Sebagai perbandingan, anggaran penanganan kasus korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebesar Rp 400 juta per kasus.

Kamis, 27 Oktober 2011

0 kecelakaan si emon si eli

RIMINI - James Toseland mengaku terkejut dengan insiden yang menimpa Marco Simoncelli di MotoGP Malaysia, pekan lalu. Menurut mantan pembalap MotoGP ini, tewasnya Simoncelli sangat aneh sekali.

Seperti diberitakan sebelumnya, semua pecinta balap MotoGP dikejutkan dengan berita tewasnya Simoncelli di Sirkuit Sepang, Minggu kemarin. Setelah kecelakaan yang melibatkan Colin Edwards dan Valentino Rossi, balapan dihentikan oleh panitia.

Pada pukul 16.56 waktu setempat, tim medis menyatakan nyawa Simoncelli sudah tidak tertolong lagi. "Itu merupakan kecelakaan yang aneh. Tidak ada yang bisa kita lakukan untuk membuat balapan lebih aman," kata Toseland.

"Harga yang tepat adalah Anda kehilangan. Ini adalah pekerjaan yang sangat berbahaya. Marco adalah pembalap yang disukai, saya rasa semua orang iri dengan gaya rambut, kharisma dan keinginannya untuk menang," lanjut mantan pembalap Tech 3 itu.

"Marco adalah pembalap yang penyayang, pendiam. Tapi, begitu Marco mengenakan helm-nya, dia adalah salah satu pembalap yang garang saat di lintasan," tandas pembalap asal Inggris itu, dilansir dari visordown, Rabu (26/10/2011).

"Marco adalah seorang juara sejati dan sudah terlihat seperti seorang bintang besar di MotoGP," pungkas pembalap yang dua kali meraih gelar juara di World Superbike itu.
(hmr)
 

Imam Copyright © 2011 - |- Template created by Soft9 - |- Powered by Blogger Templates